Senin, 05 November 2012

08. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN


1. ILMU PENGETAHUAN
Di kalangan ilmuwan ada keseragamanpendapat , bahwa ilmu itu selalutersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan ( obyek ) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum, dan akumulatif.
2. TEKNOLOGI
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980 ) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.Rasionalitas, tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
b. Artifisialitas, selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
c. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan     ilaksanakan serba otomatis.
d. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
f. Universalisme, artinya teknik melampui batas-batas kebudayaan dan idiologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
g. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

3. ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai atau moral, berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri. Dalam hal ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan :
1) Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai-nilaibaik secara ontologism maupun secara aksiologis. Golongan ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai kemanusiaan lainnya dikorbankan demi teknologi.
2) Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral. Golongan ini berasumsi bahwailmuwan telah   mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabila ilmu dan teknologi
4. KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Garis kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi tiga hal:
1) Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2) Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3) Kebutuhan obyektif manusia untuk untuk bisa hidup secara    manusiawi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar